Materi Kuliah Kewarganegaraan : Ketahanan Nasional
KETAHANAN NASIONAL
Kita sering dengar bahwa suatu Negara yang kuat adalah Negara yang mampu
mengendalikan segala aspek yang ada pada Negara tersebut. Ketahanan Nasional
(Tannas) adalah konsep bangsa Indonesia, Keselamatan Nasional atau kelangsungan
hindup bangsa. Tannas yang juga disebut sebagai comprehensive security,
berpendapat bahwa kelangsungan hidup suatu bangsa atau masyarakat tergantung
pada keserasian aspek kehidupan seperti Ideologi-Politik-Ekonomi-Sosial
Budaya-Militer, dimana tiap aspek saling mempengaruhi. Stabilitas dari networking
aspek-aspek tersebut akan menciptakan Tannas yang kuat. Tannas lahir di Seskoad
(Sekolah Staf & Komanda Angkatan Darat) pada tahun 1969-1970, yang pada
saat itu berusaha mengembangkan doktrin sendiri tentang national security,
berdasarkan pengalaman sendiri dan bangsa lain. Hasilnya menyatakan bahwa
kelangsungan hidup suatu masyarakat tidak hanya ditentukan oleh kekuatan
militer saja, tetapi juga tergantung pada kemampuan aspek kehidupan yang lain.
Keadaan ekonomi dan konflik antar kelompok karena alasan politik, agama dan
sumberdaya dapat menghancurkan kemampuan negara untuk bertahan.
Hakekat ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa
untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara.
Ketahanan nasional ini tergantung pada kemampuan bangsa dan seluruh warga
negara dalam membina aspek alamiah serta aspek social sebagai landasan
penyelenggaraan kehidupan nasional di segala bidang. Ketahanan nasional
mengandung makna keutuhan semua potensi yang terdapat dalam wilayah nasional
baik fisik maupun sosial serta memiliki hubungan erat antara gatra di dalamnya
secara komprehensif dan integral.
Ketahanan Nasional Indonesia dikelola berdasarkan Astagatra yang meliputi
unsur2 (1) geografi, (2) kekayaan alam, (3) kependudukan, (4) ideologi,
(5)politik, (6) ekonomi, (7) sosial budaya dan (8) pertahanan keamanan. (1-3)
disebut Trigatra atau tiga aspek alamiah dan (4-8) disebut Pancagatra atau lima
aspek sosial. Kualitas Pancagatra dalam kehidupan nasional Indonesia tersebut
secara terintegrasi dan dalam integrasinya dengan Trigatra adalah mencerminkan
tingkat Ketahanan Nasional Indonesia. Ketahanan Nasional adalah suatu
pengertian holistik, dimana terdapat saling hubungan antar gatra didalam
keseluruhan kehidupan nasional (Astagatra). Kelemahan di salah satu gatra dapat
mengakibatkan kelemahan di gatra lain dan mempengaruhi kondisi secara
keseluruhan. Ketahanan Nasional Indonesia bukanlah merupakan suatu penjumlahan
ketahanan segenap gatranya, melainkan suatu resultante keterkaitan yang
integratif dari kondisi2 dinamik kehidupan bangsa di seluruh aspek
kehidupannya.
Ciri-ciri ketahanan nasional :
- Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara berkembang
- Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan
- Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, baik secara langsung maupun tidak
- Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara berkembang
- Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan
- Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, baik secara langsung maupun tidak
Di dasarkan
pada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional tercermin dalam
sistematika astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah (trigatra) yang
meliputi geografi, kekayaan alam, dan kependudukan dan lima aspek sosial
(pancagatra) yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan
Berpedoman pada wawasan nasional; Wawasan nusantara merupakan cara
pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila
dan Undang Undang Dasar 1945. Wawasan nusantara juga merupakan sumber utama dan
landasan yang kuat dalam menyelenggarakan kehidupan nasional sehingga wawasan
nusantara dapat disebut sebagai wawasan nasional dan merupakan landasan
ketahanan nasional
ASPEK-ASPEK DALAM
KETAHANAN NASIONAL
ASPEK IDEOLOGI
Ideologi adalah perangkat prinsip pengarahan (guiding principles) yang
dijadikan dasar serta memberikan arah dan tujuan untuk dicapai dalam
melangsungkan hidup dan kehidupan nasional suatu bangsa dan negara.
Ketahanan Nasional di bidang ideologi dapat diartikan sebagai kondisi
dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan keteguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun
dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan
kehidupan ideologi suatu bangsa dan negara.
ASPEK EKONOMI
Peranan Negara
dalam system ekonomi kerakyatan sesuai dengan pasal 33 lebih ditekankan bagi
segi penataan kelembagaan melalui pembuatan peraturan perundang-undangan.
Penataan itu baik menyangkut cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup
orang banyak, maupun sehubungan dengan pemanfaatan bumi, air, dan segala
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Tujuannya adalah untuk menjamin agar
kemakmuran masyarakat senantiasa lebih diutamakan daripada kemakmuran orang
seorang, dan agar tampuk produksi tidak jatuh ke tangan orang seorang yang
memungkinkan ditindasnya rakyat banyak oleh segelintir orang yang berkuasa.
Ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup meliputi kegiatan produksi barang dan jasa serta mendistribusikannya kepada konsumen atau pemakai.
Ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup meliputi kegiatan produksi barang dan jasa serta mendistribusikannya kepada konsumen atau pemakai.
Kegiatan
produksi dalam perekonomian melibatkan factor-faktor produksi berupa:
Tenaga kerja,Modal,. Teknologi,Sumber daya alam,Manajemen.
Tenaga kerja,Modal,. Teknologi,Sumber daya alam,Manajemen.
Ekonomi di negara Indonesia
Pengelolaan dan pengembangan ekonomi Indonesia didasarkan pada pasal 33 UUD 1945 sebagai berikut :
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagai Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
c. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
d. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
e. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Pengelolaan dan pengembangan ekonomi Indonesia didasarkan pada pasal 33 UUD 1945 sebagai berikut :
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagai Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
c. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
d. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
e. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Ketahanan di Bidang Ekonomi
Ketahanan ekonomi nasional merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan banyak dimensi. Dimensi-dimensi itu meliputi :
a. Stabilitas ekonomi,
b. Tingkat integritas ekonomi,
c. Ketahanan system ekonomi terhadap goncangan dari luar system ekonomi,
d. Margin of savety dari garis kemiskinan dan tingkat pertumbuhan ekonomi,
e. Keunggulan kompetitif produk-produk ekonomi nasional,
f. Kemantapan ekonomi dari segi besarnya ekonomi nasional,
g. Tingkat integritas ekonomi nasional dengan ekonomi global.
Ketahanan ekonomi nasional merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan banyak dimensi. Dimensi-dimensi itu meliputi :
a. Stabilitas ekonomi,
b. Tingkat integritas ekonomi,
c. Ketahanan system ekonomi terhadap goncangan dari luar system ekonomi,
d. Margin of savety dari garis kemiskinan dan tingkat pertumbuhan ekonomi,
e. Keunggulan kompetitif produk-produk ekonomi nasional,
f. Kemantapan ekonomi dari segi besarnya ekonomi nasional,
g. Tingkat integritas ekonomi nasional dengan ekonomi global.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Ketahanan di Bidang Ekonomi
Negara berkembang seperti Indonesia dalam pengelolaan factor produksi menjadi barang dan jasa mempunyai cirri sebagai berikut:
a. Bumi dan sumber alam,
• kurangnya kemampuan untuk memanfaatkan kekayaan alam dan juga, belum memiliki keterampilan teknologi yang memadai dan tingkat manajemen yang belum memenuhi harapan.
• Bencana alam seperti banjir dan musim kering.dll
• Struktur ekonomi agraris merupakan tekanan berat atas areal tanah dan lingkungan dengan konsekuensi social yang amat luas.
• Negara yang tidak mempunyai kekayaan alam sangat tergantung kepada impor bahan baku
Negara berkembang seperti Indonesia dalam pengelolaan factor produksi menjadi barang dan jasa mempunyai cirri sebagai berikut:
a. Bumi dan sumber alam,
• kurangnya kemampuan untuk memanfaatkan kekayaan alam dan juga, belum memiliki keterampilan teknologi yang memadai dan tingkat manajemen yang belum memenuhi harapan.
• Bencana alam seperti banjir dan musim kering.dll
• Struktur ekonomi agraris merupakan tekanan berat atas areal tanah dan lingkungan dengan konsekuensi social yang amat luas.
• Negara yang tidak mempunyai kekayaan alam sangat tergantung kepada impor bahan baku
b. Tenaga kerja
Pertambahan penduduk yang cepat bisa menguntungkan, karena persediaan tenaga kerja dan lapangan kerja yang cukup, namun harus disertai dengan peningkatan keterampilan teknologis dan perluasan kesempatan kerja. Apabila kebijaksanaan ini ditempuh maka akan menimbulkan pengangguran kelihatan atau tak kelihatan. Untuk jangka panjang perlu ditempuh penanggulangan sebagai berikut:
Ø Peningkatan keterampilan teknologi,
Ø Transmigrasi,
Ø Keluarga berencana,
Ø Distribusi penduduk secara ekonomi geografis.
Pertambahan penduduk yang cepat bisa menguntungkan, karena persediaan tenaga kerja dan lapangan kerja yang cukup, namun harus disertai dengan peningkatan keterampilan teknologis dan perluasan kesempatan kerja. Apabila kebijaksanaan ini ditempuh maka akan menimbulkan pengangguran kelihatan atau tak kelihatan. Untuk jangka panjang perlu ditempuh penanggulangan sebagai berikut:
Ø Peningkatan keterampilan teknologi,
Ø Transmigrasi,
Ø Keluarga berencana,
Ø Distribusi penduduk secara ekonomi geografis.
c. Faktor modal
Modal dapat diperoleh dari tabungan, pajak, reinvestasi perusahaan, pendapatan ekspor dan modal asing. Negara berkembang menghadapi kekurangan modal dan pemupukan modal dalam negeri terbatas, misalnya disebabkan:
§ Pendapatan masyarakat rendah, sehingga tidak memungkinkan adanya tabungan,
§ Dasar tariff pajak dan aparatur pemungutan pajak masih terbatas,
§ Kemampuan investasi modal perusahaan masih kurang.
Modal dapat diperoleh dari tabungan, pajak, reinvestasi perusahaan, pendapatan ekspor dan modal asing. Negara berkembang menghadapi kekurangan modal dan pemupukan modal dalam negeri terbatas, misalnya disebabkan:
§ Pendapatan masyarakat rendah, sehingga tidak memungkinkan adanya tabungan,
§ Dasar tariff pajak dan aparatur pemungutan pajak masih terbatas,
§ Kemampuan investasi modal perusahaan masih kurang.
Untuk mengurangi masalah ekonomi
dalam bidang modal perlu ditempuh strategi pembangunan yang bertujuan:
v Memberikan pendidikan keterampilan secara masal dan terarah,
v Industrialisasi untuk perluasan lapangan pekerjaan,
v Peningkatan produksi barang dan jasa untuk konsumsi dalam negeri dan untuk ekspor barang setengah jadi dan barang jadi,
v Pembinaan permodalan bagi pengusaha golongan ekonomi lemah.
v Memberikan pendidikan keterampilan secara masal dan terarah,
v Industrialisasi untuk perluasan lapangan pekerjaan,
v Peningkatan produksi barang dan jasa untuk konsumsi dalam negeri dan untuk ekspor barang setengah jadi dan barang jadi,
v Pembinaan permodalan bagi pengusaha golongan ekonomi lemah.
d. Faktor teknologi
Penggunaan teknologi memerlukan pertimbangan-pertimbangan, misalnya:
v Labour intensive (Padat karya)
v Teknologi intermediate atau teknologi Elektra.
v Teknologi mutakhir atau technocratium.
Penggunaan teknologi memerlukan pertimbangan-pertimbangan, misalnya:
v Labour intensive (Padat karya)
v Teknologi intermediate atau teknologi Elektra.
v Teknologi mutakhir atau technocratium.
e. Hubungan dengan ekonomi luar
negeri
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh Negara-negara berkembang di bidang hubungan ekonomi luar negeri adalah sebagai berikut:
- Melebarnya jurang pemisah antara Negara maju dengan Negara berkembang, kerena pertumbuhan ekonomi yang tidak sama.
-Akibat perkembangan tersebut ialah berupa kemerosotan harga bahan ekspor tradisional dan menurunkan hasil produksi Negara berkembang.
-Makin tinggi kapasitas produksi dan volume ekspor Negara industri, makin mudah keadaan tersebut dipengaruhi oleh perkembangan pasaran internasional.
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh Negara-negara berkembang di bidang hubungan ekonomi luar negeri adalah sebagai berikut:
- Melebarnya jurang pemisah antara Negara maju dengan Negara berkembang, kerena pertumbuhan ekonomi yang tidak sama.
-Akibat perkembangan tersebut ialah berupa kemerosotan harga bahan ekspor tradisional dan menurunkan hasil produksi Negara berkembang.
-Makin tinggi kapasitas produksi dan volume ekspor Negara industri, makin mudah keadaan tersebut dipengaruhi oleh perkembangan pasaran internasional.
f. Prasarana atau infrastruktur
Prasarana adalah factor utama bagi pertumbuhan dan kelangsungan ekonomi
Negara. Usaha subversip dan infiltrasi baik dalam suasana damai, apalagi dalam
keadaan perang selalu menjadikan prasarana sebagai sasaran utama dari pihak
lawan.
ASPEK SOSIAL BUDAYA
Masyarakat
adalah sekumpulan manusia yang secara relative mandiri hidup bersama cukup
lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama, dan
melakukan sebagian besar kegiatannya dalam kelompok tersebut.
Manusia
mengembangkan kebudayaan tidak lain sebagai upaua mempertahankan kelangsungan
hidupnya menghadapi berbagai tantangan yang muncul dari lingkungannya untuk kemudian
mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Karena itulah dapat dikatakan bahwa
kebudayaan merupakan wujud tanggapan aktif manusia terhadap tantangan yang
dating dari lingkungan.
Aspek social biasanya mengacu pada masalah struktur social dan pola
hubungan social yang ada di dalamnya, sedangkan kalau kita bicara aspek budaya,
mengacu pada kondisi kebudayaan yang ada dalam masyarakat yang bersangkutan.
Atas dasar itu, maka hal tersebut akan dibicarakan dalam bahasan berikut.
Struktur Sosial di Indonesia
Struktur
masyarakat Indonesia ditandai oleh dua cirinya yang bersifat unik. Secara
horizontal ditandai oleh adanya kesatuan-kesatuan berdasarkan perbedaan
suku-bangsa, agama, adat, serta perbedaan kedaerahan. Secara vertical struktur
masyarakat Indonesia ditandai oleh perbedaan-perbedaan vertical antara lapisan
atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.
Pluralitas
masyarakat Indonesia yang bersifat multi dimensional telah menimbulkan
persoalan tentang bagaimana masyarakat Indonesia terintegrasi secara horizontal,
sementara sratifikasi social sebagaimana terwujud pada masyarakat Indonesia
akan memberi bentuk pada integrasi.
Oleh karena itulah maka timbul persoalan yang timbul dari struktur
masyarakat Indonesia yang demikian adalah bagaimana masyarakat Indonesia terintegrasi
pada tingkat nasional sehingga menunjang penciptaan ketahanan nasional yang
mantap.
Kondisi Budaya di Indonesia
Lapisan social yang berbeda membawa perbedaan perilaku kebudayaan yang
diwujudkan dalam keadaan tertentu seperti bahasa yang digunakan, kebiasaan
berpakaian, kebiasaan konsumsi makanan dan sebagainya. Semua itu menambah
keanekaragaman tampilan budaya masyarakat Indonesia. Kebudayaan nasional
merupakan identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia. Identitas bangsa
Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar:
- Religius
- Kekeluargaan
- Hidup seba selaras
- Kerakyatan
Kebudayaan
baru yang lebih penting daripada kebudayaan-kebudayaan lain dalam mewujudkan
persatuan dan kesatuan bangsa adalah kebudayaan nasional atau kebudayaan
Indonesia. Kebudayaan ini tidak sama dengan kebudayaan daerah tertentu tidak
sama artinya dengan penjumlahan budaya-budaya daerah di kepulauan Indonesia.
Apa yang
disebutkan kebudayaan bangsa dalam penjelasan UUD 1945 dirumuskan sebagai
puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah si seluruh Indonesia. Perkataan
puncak-puncak kebudayaan itu artinya adalah kebudayaan yang diterima dan
dijunjung tinggi oleh sebagian besar suku-suku bangsa di Indonesia dan memiliki
persebaran di sebagian besar wilayah Indonesia.
ASPEK POLITIK
Politik berasal dari kata politics
dan atau policy yang berarti kekuasaan (pemerintahan) atau kebijaksanaan.
Politik di Indonesia:
- DalamNegeri
Adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD ’45
yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam
satu system yang unsur-unsurnya:
a.StrukturPolitik
Wadah penyaluran pengambilan
keputusan untuk kepentingan masyarakat dan sekaligus wadah dalam
menjaring/pengkaderan pimpinan nasional
b.ProsesPolitik
Rangkaian
pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun kepentingan
umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan kepemimpinan yang
akhirnya terselenggara pemilu.
c.BudayaPolitik
Pencerminan
dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara yang dilakukan secara sadar dan rasional melalui
pendidikan politik dan kegiatan politik sesuai dengan disiplinnasional.
d.KomunikasiPolitik
Hubungan timbal
balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, baik
rakyat sebagai sumber aspirasi maupun sumber pimpinan-pimpinan nasional
2
LuarNegeri
Salah satu
sasaran pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa.
Landasan Politik Luar Negeri = Pembukaan UUD ’45, melaksanakan ketertiban dunia, berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social dan anti penjajahan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan.
Landasan Politik Luar Negeri = Pembukaan UUD ’45, melaksanakan ketertiban dunia, berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social dan anti penjajahan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan.
Politik
Luar Negeri Indonesia adalah bebas dan aktif.
Bebas = Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Aktif = Indonesia dalam internasional tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar cita-citanya.
Bebas = Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Aktif = Indonesia dalam internasional tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar cita-citanya.
Ketahanan aspek politik dalam negeri = Sistem pemerintahan yang
berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan
pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam
masyarakat
Ketahanan pada
aspek politik luar negeri yaitu meningkatkan kerjasama internasional yang
saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif Indonesia. Kerjasama
dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan politik. Perkembangan,
perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan
seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan negara
industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia. Peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan
diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu
ditingkatkan.
ASPEK PERTAHANAN KEAMANAN
Pertahanan keamanan adalah daya upaya rakyat semesta dengan angkatan
bersenjata sebagai inti dan merupakan salah satu fungsi utama pemerintah dalam
menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan negara
serta keamanan perjuangannya. Hal itu dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan
dan menggerakkan seluruh potensi dan kekuatan masyarakat dalam seluruh bidang
kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Faktor yang mempengaruhi ketahanan nasional di bidang
pertahanan keamanan ialah :
1. Doktrin
2. Wawasan Nasional
3. Sistem Hankam
4. Geografi
5. Manusia
6. Integrasi Angkatan Bersenjata dan Rakyat
7. Pendidikan Kewiraan
8. Materiil
9. Iptek
10. Manajemen
11. Pengaruh luar negeri
12. Kepimpinan
ASPEK BIOGRAFIS
Secara geografis wujud negara dapat berupa:
1)
Topografi. Negara Republik Indonesia merupakan Negara Kesatuan yang
berbentuk kepulauan, terdiri dari + 17.534 buah pulau. Luas seluruh wilayah
Republik Indonesia, berdasar TAP MPR No. IV Tahun 1973 ialah + 7.3 Juta km2
Wilayah daratan Republik Indonesia sekarang adalah 1.919.170 km2 . Luas wilayah
perairan meliputi + 5,4 juta km2. Perbandingan luas wilayah daratan dan wilayah
lautan ialah 1 : 3.
2) Posisi
Astronomis. Indonesia terletak diantara 95 o dan 141o
Bujur Timur serta antara 6 o Lintang Utara dan 11 o Lintang
Selatan : Indonesia berada di daerah tropik.
3) Posisi
Perbatasan. Disebelah Timur Wilayah Indonesia berbatasan dengan wilayah
Papua Nugini, Australia dan Timor Leste sedangkan disebelah utara berbatasan
dengan wilayah India (Nikobar), Malaysia, Singapura, Philipina dan Vietnam.
4) Posisi
Silang. Indonesia menempati dan memiliki posisi silang bukannya dalam arti
geografi, tetapi juga dalam arti transportasi, lalulintas, komunikasi, ideologi
dan politik, sosial dan ekonomi, demografi dan militer. Posisi yang demikian
ini memberikan kepada Indonesia kedudukan dan peranan yang penting sekali dalam
persoalan-persoalan dalam negeri maupun luar negeri. Namun posisi yang semacam
ini memiliki kerawanannya, karena “terbuka” kesegala pejuru dan dapat di “dekati”
dari segenap penjuru pulau.
Bentuk,
keadaan dan lokasi geografi suatu negara sangat mempengaruhi kehidupan bangsa
yang mendiaminya, dalam menyelenggarakan dan pengaturan kesejahteraan dan
keamanan. Negara kepulauan dalam membina
ketahanan nasionalnya akan lebih banyak memanfatkan potensi lautnya.
Posisi letak
geografis suatu negara akan sangat menentukan peran negara tersebut dalam
percaturan lalu lintas dunia, sehingga akan menghadapi bentuk-bentuk ancaman
berbeda. Dapat ditarik kesimpulan letak geografis suatu negara akan
berpengaruh terhadap ketahanan nasional suatu bangsa.
Pengaruh letak
geografis terhadap politik melahirkan
geopolitik, geostrategi, sehingga
dikenal dengan wawasan nasional suatu bangsa yang tumbuh karena pengaruh
tersebut. Pengaruh tersebut dikenal
dengan istilah Wawasan Benua,
Samodra, atau kombinasi. Bangsa
Indonesia berpendapat bahwa
wawasan-wawasan tersebut di atas
bersifat rawan dan tidak kekal. Namun justru
pemanfaatan tanah, air, dan ruang yang diintegrasikan dengan unsur-unsur
sosial secara simultan didalam suasana
yang serasi, seimbang dan dinamis dapat menunjang penyelenggaraan
dan peningkatan ketahanan nasional.
Dengan demikian setiap negara dapat mengembangkan wawasan nasionalnya
sendiri-sendiri sesuai dengan kondisi geografisnya.
2. Keadaan
dan Kekayaan Alam
Kekayaan alam suatu negara adalah segala sumber dan potensi
alam yang didapatkan di bumi, di laut, di udara yang berada di wilayah suatu
negara, dan dapat dirinci sebagai berikut:
a. Kekayaan
alam digolongkan dalam; flora, fauna dan tambang
b. Sifat
kekayaan alam; dapat diperbaharuai dan tidak dapat diperbaharui.
c. Keberadaan
kekayaan alam; di atmosfir, di permukaan bumi, di dalam bumi.
Sifat kekayaan alam di
bumi didistribusikan tidak merata, tidak teratur sehingga ada negara
kaya sumber daya alam, dan miskin sumber daya alam. Hal demikian menyebabkan
ketergantungan antar negara yang dapat menimbulkan problem hubungan
internasional yang kompleks. Apabila
kebutuhan suatu negara tidak terpenuihi, maka negara tersebut dengan berbagai
cara akan berusaha memenuhinya, sehingga
dapat menimbulkan masalah ekonomi,
politik, sosial, budaya dan Hankam. Oleh karena itu kekayaan alam
sebagai kekuatan nasional harus dapat dikembangkan dan dimanfaatkan untuk menunjang pembangunan nasional. Agar
dapat mengatasi kerawanan dan ancaman yang mungkin timbul, maka diperlukan
menejemen pengelolaan SDA yang berdasarkan asas
maksimal, lestari dan berdaya saing.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor kekayaan alam
apabila dikelola dengan baik, dapat meningkatkan ketahanan nasional. Namun jika
tidak dapat mengelolanya akan mengganggu ketahanan nasional.
ASPEK WAWASAN NUSANTARA
Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu :
- Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.
- Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.
- Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia.
Komentar
Posting Komentar